Selasa, 14 Juni 2016

Twitter Bantah Sistem Keamanannya Dibobol Hacker

Diwartakan sebelumnya, ada sebanyak 32 juta informasi log in Twitter yang sudah diretas dan kini sudah beredar di dunia maya. Menanggapi kabar tersebut, Twitter pun angkat bicara dengan membantah ada kebobolan di sistem keamanannya.

Dikutip dari laman Engadget, Jumat (10/6/2016), juru bicara Twitter menuturkan celah keamanan itu kemungkinan besar berasal dari malware yang dimiliki penggguna.

Kendati demikian, perusahaan yang dipimpin Jack Dorsey itu mengatakan pihaknya akan tetap membantu melindungi data pengguna.

Untuk itu,Twitter akan melakukan pemeriksaan menyusul adanya kebocoran kata sandi sejumlah pengguna Twitter. Pun demikian, tim keamanan situs microblogging memastikan tak ada pihak yang berhasil menembus sistem mereka.

Informasi ini juga diperkuat dengan hasil studi oleh LeakedSource. Situs online untuk pencurian data itu menyebut password yang dicuri tak diambil dari Twitter, melainkan menggunakan malware.File berbahaya yang disusupkan di peramban pengguna seperti Firefox atau Chrome itu yang kemudian mengambil informasi sensitif, termasuk kata sandi yang digunakan.

Malware itu dapat menyimpan username dan password pengguna untuk dikirim ke hacker dari seluruh situs, termasuk Twitter.

Sebelumnya, sebuah akun penjual asal Rusia dengan nama 'Tessa88' mengaku telah memiliki sejumlah data termasuk username, email, dan password dari 32 juta pengguna Twitter. Informasi itu dijual dengan harga 10 bitcoin atu sekitar US$ 6.000 di dark web.

Sejumlah peretas yang diduga berada di balik kebocoran data tersebut diperkirakan juga bertanggung jawab atas peretasan di beberapa platform, termasuk MySpace, LinkedIn, dan Tumblr.